Jakarta– Mochtar Riady merupakan pengusaha perusahaan Tanah Air dan juga pendiri konglomerasi Lippo Group. Di bawah Lippo, Mochtar mempunyai jaringan bidang usaha luas, dari properti, pusat perbelanjaan, hingga rumah sakit.
Tak heran, ia kemudian dicatat Forbes (2024) miliki harta US$ 1,4 miliar atau setara Rp28 triliun. Meski begitu, kepemilikan harta melimpah tak juga merta diperoleh dari keterampilannya berbisnis, melainkan berkat hal sederhana: mengikuti nasihat ayah.Â
Yatim dari Kecil
Sejak kecil, Mochtar tidak bagian dari kelompok anak yang minim peran figur ayah (fatherless). Dalam otobiografinya berjudul Manusia Ide (2016), Mochtar bercerita kedekatan bersatu ayahnya, Li A Api, terbentuk sepeninggal ibu di dalam usia 9 tahun.Â
Sejak itu, ayah mengambil peran ganda pada keluarga: sebagai ayah yang tersebut tegas juga ibu yang penuh kasih sayang. Pria bernama asli Lie Moe Tie ini teringat bagaimana ayah tak lelah mengurusinya yang mana masih bocah.Â
Pekerjaan yang tersebut biasa diwujudkan ibu, seperti memandikan, memberi makan, hingga mengajari baca tulis, sekarang diwujudkan oleh ayah setiap hari. Bahkan, setiap waktu malam ayahnya selalu menuntun Mochtar agar pipis sendiri supaya tak ngompol.Â
Ikuti Nasihat Ayah
Kedekatan sama-sama ayah lantas memproduksi Mochtar memiliki prinsip-prinsip kuat yang digunakan dipegangnya pada waktu dewasa lalu mulai berbisnis. Salah satunya ihwal kerja keras mencari uang.
Suatu waktu, Mochtar, yang bertambah besar dalam lingkungan perjudian, bergabung terjerumus pada kegiatan itu. Kala itu keluarganya tak begitu kaya, sehingga terpikir cara untuk dapat kaya lewat cara cepat. Maka beliau pun membeli kupon seharga Rp1 dari uang tabungan supaya sanggup kaya raya.Â
Namun, alih-alih mendapat jackpot, Mochtar justru mendapat omelan sang ayah.
Ternyata, kelakuannya seperti itu menciptakan marah ayah besar. Ayah merobek kupon sambil melayangkan tiga pukulan ke badan Mochtar. Ayah tak ingin anaknya kaya raya dari cara haram.Â
“Kalau mau kaya harus kerja keras, jangan menggantungkan nasib di perjudian!,” tegas Lie A Pi.Â
Beranjak dari nasihat ini, Mochtar senantiasa bekerja keras menempuh jalan resmi supaya bisa jadi kaya raya. Saat sudah ada dewasa, ia bekerja keras sebagai bankir dari staff biasa hingga dapat mendirikan bank sendiri.Â
Selain tentang kerja keras, ayah juga mengajarkan Mochtar soal pentingnya menjadi manusia dermawan. Saat kecil, Mochtar yang anak yatim beberapa kali mendapat uang jajan dari sejumlah orang, di antaranya dari bibinya.Â
Namun, sang ayah tak senang Mochtar diberi uang. Sebab, pemberian khalayak akan segera menimbulkan si penerima terikat kemudian tak dapat hidup bebas. Maksudnya, dikhawatirkan akan segera menuntut timbal balik.
“Ayah mengajarkan bahwa memberi itu tambahan beruntung daripada menerima,” kata pria kelahiran 12 Mei 1929 itu.Â
Pada akhirnya, dua nasihat dari ayah yang tersebut diperoleh sejak kecil terbukti berhasil. Tahun-tahun berikutnya jadi masa keemasan Mochtar Riady. Sebagai bankir beliau sempat berubah menjadi Direktur Utama BCA. Sementara sebagai pengusaha perusahaan beliau melakukan aksi ke bawah konglomerasi Lippo Group.Â
Omelan ayahnya terkait kerja keras itu kemudian menghasilkan Mochtar berubah jadi salah satu warga terkaya ke Nusantara berharta Rp28 triliun. Pada titik ini, pada waktu menulis biografi pada 2016, Mochtar tiada henti mengucapkan rasa terima kasihnya untuk mendiang ayah yang digunakan wafat pada 1958.Â
“Kalau dikatakan sekarang ini saya sudah ada berhasil, itu semua berkat bimbingan serta jasa besar ayah tercinta,”ungkapnya.Â
Next Article Tentara Jadi Orang Terkaya Jawa, Kuasai Tanah Pinggir Jakarta
Artikel ini disadur dari Berkat Ikut Nasihat Ayah, Pria RI Ini Punya Harta Rp28 Triliun