Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan seluruh kader partai siap menghadapi semua pihak yang mana mengganggu kedaulatan dan juga berjuang melakukan pengambilalihan kepemimpinan dari Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
Hasto mengemukakan hal yang disebutkan saat menjawab pertanyaan wartawan ke sela acara seminar pada rangka Rapat Kerjasama Area Nasional Pangan serta Pertanian dengan tema: Kedaulatan Pangan di dalam Indonesia (Beras, Kedelai dan juga Jagung) di dalam kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Ibukota Pusat, Kamis (15/8/2024).
Dijelaskan Hasto, semua kader PDIP, juga bahkan kebanyakan khalayak biasa, meninjau sosok Megawati bukanlah hanya saja sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, tetapi juga Putri Proklamator RI Soekarno. Artinya Megawati adalah juga saksi sejarah berdirinya NKRI.
Dan dalam pada langkah-langkah bernegara, Megawati juga berubah menjadi berubah jadi bagian dari ide dan juga gagasan-gagasan besar tentang Indonesi Raya. Bahkan pada hal tertentu, Mega juga kerap dianggap telah terjadi bermetamorfosis menjadi suatu ide kemudian simbol juga legacy pada di berhadapan dengan hukum otoriter, simbol perlawanan terhadap pemerintahan yang dimaksud penuh dengan kolusi, korupsi, juga nepotisme.
“Bu Mega juga bermetamorfosis menjadi ide juga gagasan terhadap demokratisasi yang tersebut menempatkan hak kedaulatan Rakyat untuk melakukan pemilihan secara langsung. Bu Mega bermetamorfosis menjadi legacy dalam di jalan demokratisasi itu,” kata Hasto.Â
“Sehingga pada saat ada pihak-pihak yang dimaksud mau mencoba mengganggu kedaulatan Partai, baik secara segera ataupun tak langsung, dan juga akan mencoba mengambil alih kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri, maka kemarin seluruh kader Partai menyatakan siap menggerakkan dengan taruhan nyawa sekalipun ke di menjaga kedaulatan Partai. Kami ini Partai Militan,” lanjutnya.
Langkah yang dimaksud tidak jika ngecap. Hasto mengaku, digerakkan oleh Ketua DPP PDIP bidang kehormatan partai Komaruddin Watubun dan juga para kader dari kalangan purnawirawan TNI, konsolidasi direalisasikan di dalam puluhan ribu Satgas PDIP yang tersebar ke seluruh Indonesia. Konsolidasi direalisasikan setiap minggu.
“Itu adalah suatu bentuk militansi kami. Suatu bentuk totalitas kami di dalam pada mewujudkan Satyam Eva Jayate,” ujar Hasto.
“Sehingga jangan main-main dengan PDI Perjuangan dikarenakan kami partai yang mana sah. Kami partai yang dimaksud taat pada hukum. Kami partai yang digunakan menegakkan demokrasi, kebebasan pers, kemudian bermacam upaya-upaya agar kedaulatan rakyat betul-betul dihormati di negeri ini,” lanjutnya.
Dan mengambil momen Agustus pada mana perayaan kemerdekaan RI dilakukan, Hasto mengingatkan tentang meningkatnya semangat perlawanan menghadapi kolonialisme. Ironisnya, justru ketika dalam bulan kemerdekaan ini pula, isu pengambilalihan partai kebijakan pemerintah sedang santer dalam Indonesia.
“Tapi bagaimanapun ini bulan Agustus. Siklus yang dimaksud mencerminkan suatu semangat untuk menghadapi hukum kolonial. Siklus yang dimaksud mencerminkan pertaruhan jiwa kemudian raga agar rakyat Indonesi punya jiwa-jiwa merdeka. Karena itulah jiwa-jiwa merdeka ini tidaklah bisa saja dibungkam dengan cara apapun,” ujar Hasto.
“Jadi kami akan menyimpan keberhasilan partai, kedaulatan partai, serta terlebih kehormatan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” pungkasnya.
Next Article Menangis, Emosi, Sampai Gebrak Meja. Mega: Karena Manusianya Lupa Diri
Artikel ini disadur dari Heboh PDIP Mau Diambil Orang, Hasto: Jangan Main-Main dengan PDIP!